MALE, Maladewa, 16 Februari 2017 /PRNewswire/ -- Perizinan kepabeanan (customs clearance) yang tak efisien di Male Port, Maladewa, serta dampak melonjaknya harga barang-barang sempat menghantui negara ini, hingga kedatangan peralatan pelabuhan buatan SANY. "Tak ada alasan untuk tidak menurunkan harga barang-barang (sekarang)," begitu janji Presiden Maladewa Abdulla Yameen kepada masyarakat.
Komitmen Presiden tersebut jelas bukan suatu cek kosong. Sejumlah 12 set alat-alat pelabuhan, termasuk sejumlah alat bongkar muat (reach stackers), alat pemindah peti kemas (container handlers) dan forklift trucks, dibeli oleh Pemerintah Maladewa melalui SANY India, anak usaha SANY di India pada November lalu.
Hingga kini, efisiensi kegiatan bongkar-muat peti kemas telah meningkat pesat. Setiap kapal kargo hanya menunggu tiga hari sebelum peti kemas dibongkar dalam tempo 18 jam saja. Perizinan peti kemas per hari kini naik menjadi 250, dua kali lipat dari volume sebelumnya. Dengan demikian, biaya keagenan untuk perizinan kargo dan pelanggan ditargetkan turun hingga tingkat yang dapat diterima.
"Maladewa merupakan pasar berkembang yang ingin segera dijajaki SANY lebih jauh lagi," kata Deepark Garg, CEO, SANY India. Sekarang, lebih dari 50 unit peralatan SANY telah membantu pembangunan bandara, jalan, jembatan dan pelabuhan di Maladewa, tempat jaringan penjualan dan layanan telah terbentuk dengan baik.
Tentang SANY
SANY Group (SANY) merupakan produsen alat berat terkemuka dunia dengan sejumlah pabrik di Amerika Serikat, Jerman, Brazil dan India, serta jangkauan bisnis yang meliputi lebih dari 150 negara dan kawasan di seluruh dunia. Perusahaan telah dikenal sebagai salah satu perusahaan paling inovatif dan sukses di dunia, dan produk mesin beton (concrete machinery) meraih peringkat No.1 di dunia.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon kunjungi: www.sanyglobal.com, atau ikuti akun SANY Group di Facebook dan YouTube.
Kontak:
Rebecca Zhou
(+86) 010-60737480
zhouyy5@sanygroup.cn