SINGAPURA, 23 Maret 2018 /PRNewswire/ -- KLM baru saja meluncurkan "The Journey", podcast berbahasa Inggris, menampilkan sejumlah penumpang yang berbagi kisah liburan yang mengubah hidup mereka. KLM menjadi maskapai penerbangan pertama yang memakai podcast untuk mempertunjukkan betapa kuatnya pengaruh liburan. Setiap episode podcast berfokus pada perjalanan seseorang. Materi podcast ini mengajak para pendengar ke berbagai belahan dunia, dari padang salju di Alaska hingga jalanan yang sibuk di New Delhi.
"Materi podcast ini menambah keunikan kanal komunikasi KLM yang telah ada. Sarana tersebut menjadi media yang sangat baik bagi merek kami agar dapat terhubung dan menjangkau komunitas penggemar KLM. Lewat podcast ini, audiens bisa berbagi dan mendengarkan kisah-kisah liburan selama 30-40 menit," jelas Natasha van Roode, Head of Marketing Communication, KLM.
Bagaimana cara mengaksesnya?
Para pendengar bisa mendengarkan podcast ini secara gratis melalui podcast.klm.com. Anda juga dapat menemukan informasi yang melatarbelakangi beragam episode podcast di laman tersebut. Lebih lagi, "The Journey" tersedia di seluruh platform podcast yang utama, termasuk Apple Podcasts, Spotify dan Google Play. Para penumpang KLM juga dapat mendengarkan podcasts pada sistem Inflight Entertainment di atas pesawat ketika menempuh penerbangan jarak jauh.
Episode Terbaru
KLM tengah mencari pencerita berikutnya untuk edisi terbaru dari podcast "The Journey", Jika Anda memiliki kisah liburan yang menarik, kami ingin mendengarkannya lewat podcast@klm.com. Siapa tahu, kisah Anda bisa saja menjadi materi berikutnya!
Inovasi
Sebagai bagian dari komitmen KLM dalam kemutakhiran dan teknologi, KLM terus mengembangkan metode komunikasi yang inovatif. Podcasts kian digemari di seluruh dunia dan KLM menilai platform ini sangat istimewa dalam rangka menjalin hubungan dengan para penumpangnya.
Tautan Youtube: https://youtu.be/X1RZEQ6kfwg
Tentang KLM
Berdiri pada 7 Oktober 1919, KLM Royal Dutch Airlines menjadi maskapai penerbangan terjadwal yang tertua di dunia dan masih beroperasi dengan nama aslinya. Pada 2017, KLM Group mengelola penerbangan dunia dengan 200 armada pesawat terbang, dengan 32 juta penumpang.
Jaringan KLM yang luas terdiri atas tujuan Eropa (88) dan interkontinental (72), menyediakan kemudahan, koneksi langsung ke berbagai pusat ekonomi dan ibu kota negara di seluruh dunia. Bersama dengan sejumlah mitra maskapai penerbangan (Skyteam), kami melayani penerbangan ke 225 tujuan di dunia. KLM Group kini mencakup beberapa anak usaha yang dimiliki sepenuhnya, Transavia dan Martinair. Transavia menjadi maskapai penerbangan berbiaya murah di Belanda, beroperasi dari Amsterdam, Eindhoven dan Rotterdam, serta memiliki 8 juta penumpang pada 2017. Berangkat dari keyakinan besar bahwa SDM KLM menjadi merek perusahaan, kami mempercayai kesanggupan kami untuk mewujudkan perbedaan dengan menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi para pelanggan. Hal ini terdapat dalam DNA kami. Kesungguhan kami dalam memperhatikan pelanggan membuat mereka merasa dianggap, mendapat kemudahan, kenyamanan dan perhatian khusus. Pada 6 Mei 2004, KLM merger dengan Air France dan beroperasi dengan konsep: satu grup AFKL, dua maskapai dan tiga bisnis utama (penumpang, bisnis kargo dan teknik & perawatan). Dengan Air France, KLM menjadi yang terdepan dalam industri dirgantara Eropa. KLM berupaya mencapai pertumbuhan yang menguntungkan sehingga dapat berkontribusi terhadap tujuan perusahaan serta pembangunan ekonomi dan sosial. KLM bekerja menciptakan pertumbuhan berkelanjutan di Amsterdam Airport Schiphol, merambah pasar mana pun yang meningkatkan kualitas jaringan penerbangan kami dan menjaga daya saing perusahaan dengan seluruh pelaku usaha.
Pertanyaan bagi media
Edith Kraaijeveld
Communication & Product Manager
edith.kraaijeveld@klm.com
Cek berita tentang KLM dan koleksi foto kami di: http://nieuws.klm.com/en/