omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID

Strategi Bercerita di Industri Pariwisata - Kiat Praktis dari Diskusi Media dan Praktisi Marketing di Bali

2019-04-25 15:55

BALI, April 25, 2019 /PRNewswire/ -- Di tengah maraknya destinasi baru yang ditawarkan di berbagai media sosial dan platform digital, menarik turis untuk datang ke suatu tempat tentu menjadi upaya yang cukup sulit. Karenanya, penting bagi industri untuk terus memahami audiens, lewat cara-cara yang unik dan menarik. Untuk ketujuh kalinya, PR Newswire menggelar ajang Media Coffee di Indonesia, kali ini berlangsung di The Stones Hotel, Bali pada 12 April 2019 dan sejak hari kedua pendaftarannya berhasil memenuhi seluruh kuota hingga 200 orang. Menghubungkan para komunikator profesional serta industri media terkemuka, acara ini membahas bagaimana sebuah brand pariwisata sebaiknya bercerita di berbagai platform media,

Direktur Sales Regional PR Newswire, Richard Moylan sebagai Pembicara di Media Coffee Bali
Direktur Sales Regional PR Newswire, Richard Moylan sebagai Pembicara di Media Coffee Bali

 

Acara ini menghadirkan berbagai pembicara berpengalaman, di antaranya Satria Naradha, President Director Bali Post Media Group; Feliciana Wienathan, Product Communication Google Indonesia; Windy Ariestanty, Founder the Writing Table; Rony Kuncoro, Video Content Producer Kumparan; dan Rendrian Maharsya, Business Development Manager PR Newswire. Berbagai kiat mengoptimalkan publikasi lewat strategi storytelling dan konten yang relevan dengan tren destinasi di Indonesia, dibagikan lengkap oleh para pembicara selama diskusi. Berikut empat strategi praktis yang menjadi highlight acara tersebut:

1.  Sajikan rangkaian konten bermuatan lokal kepada audiens.

Pengalaman kultural menjadi cara paling efektif untuk membuat audiens merasa terikat dengan suatu destinasi, dan menurut sebuah riset oleh Bali Post, ulasan tentang wisata budaya saat ini menjadi salah satu topik pemberitaan paling favorit. "Cerita-cerita tentang wisata alam dan budaya menjadi topik yang paling dicari oleh pembaca. Karenanya, mereka akan selalu update mencari tren terbaru dalam sektor tersebut lewat berbagai channel digital dan media konvensional," ujar Satria Naradha.

Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh bisnis pariwisata ialah cenderung berusaha menarik audiens global lewat konten-konten yang umum, seperti pilihan destinasi pantai, yang sebenarnya bisa ditemui dimana saja. Satria Naradha menambahkan, "Kita harus memperkaya hubungan dan komunikasi dengan media lokal, lalu gali informasi, apa saja yang sedang tren. Dengan demikian, kita akan paham, konten seperti apa yang sebaiknya dibuat dan disebarkan untuk memenuhi kebutuhan audiens hingga ke seluruh dunia."  

2.  Selalu ingat bahwa Anda bukanlah pahlawan dari cerita Anda.

Kesalahan lain yang sering terjadi, termasuk dalam siaran pers, ialah memasukkan konten yang hanya berfokus pada brand Anda. "Mereka cenderung memfokuskan informasi pada apa yang sedang dilakukan oleh brand. Kenyataannya, pembaca tidak akan pernah peduli dengan apa yang sedang brand lakukan, apalagi jika itu tidak sesuai dengan kebutuhannya. Gali lebih dalam audiens Anda, sentuh hatinya, dan selalu ingat, bukan Anda yang perlu dihadirkan sebagai pahlawan dan bintang utama. Yang paling penting ialah, bawa audiens untuk bisa menghadirkan sosok pahlawan dalam dirinya lewat cerita, agar mereka pun bisa larut dalam kisah dan pesan yang ingin disampaikan di dalam kisah tersebut," ujar Windy Ariestanty. 

Windy Ariestanty menambahkan, kegagalan sebuah siaran pers juga berasal dari pesan cerita yang tidak jelas dan fokus, serta konten yang sulit dipahami. "Kemampuan bercerita yang baik ialah di saat Anda bisa menerjemahkan istilah yang rumit ke dalam bahasa yang bisa dipahami anak-anak. Sayangnya, yang sering terjadi justru orang berusaha keras membuat konten terlihat lebih "pintar" lewat penggunaan bahasa yang rumit."

Feliciana Wienathan, Product Communication at Google
Feliciana Wienathan, Product Communication at Google

3.  Optimalkan platform digital dari berbagai channel agar brand Anda semakin terkenal.

Sebuah riset dari Think with Google menunjukkan bahwa sebagian besar orang Indonesia cenderung melakukan banyak riset sebelum berlibur, namun tetap melakukan pemesanan di menit-menit terakhir perjalanan. "Mereka bisa menghabiskan hingga dua minggu untuk browsing, mencari ulasan dan penawaran terbaik sebelum memesan. Jadi, sebagai brand, kita harus memastikan bahwa cerita tersebut bukan saja relevan, tetapi juga tersebar dan disalurkan di platform yang tepat,"

Untuk menjamin bahwa konten Anda sampai ke audiens yang tepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai tolak ukur. Feliciana Wienathan menambahkan, "Gunakan data dan berbagai insight seperti Think with Google dan Google Trends untuk bisa memahami tantangan setiap audiens. Selanjutnya, rancang konten berdasarkan riset tersebut, dengan kombinasi platform digital dan multimedia yang sesuai."

4.  Ajak audiens untuk terlibat langsung dalam konten dan sisipkan kejutan di dalamnya.

"Seorang filsuf, Jim Rhon pernah mengungkapkan, efektivitas komunikasi berangkat dari 20% apa yang Anda tahu, dan 80% apa yang Anda rasa. Jadi, pikirkan cara untuk tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menghibur dan berikan kejutan pada pembaca," ujar Rony Kuncoro. Sebagai produser video profesional, ia juga berbagi beberapa tips, di antaranya mencicil informasi yang ingin disampaikan. "Jangan berikan seluruh informasi dalam satu konten video. Pancing rasa ingin tahu audiens agar mereka benar-benar terikat dengan produk Anda."

Merangkum presentasinya, Rony Kuncoro menyampaikan kekuatan cerita justru ada pada aspek human interest di dalamnya. Buat konten Anda lebih personal untuk pembaca dan jangan sebutkan nama brand terlalu sering. Kecenderungan yang terjadi, audiens justru akan berhenti menyimak konten Anda di saat nama brand mulai muncul dalam video.

Keakraban dan kebersamaan peserta juga begitu terasa, termasuk partisipasi foto kontes untuk saling mengunggah momen sepanjang acara, ber-selfie dengan props yang unik, hingga cuplikan materi favorit yang diunggah dalam berbagai platform media sosial dengan #PRNmediacoffee.

Untuk melihat dokumentasi lainnya dalam ajang media coffe dan mendaftar di event regional selanjutnya, kunjungi:

Instagram page: https://www.instagram.com/prn_asia
Facebook page: https://www.facebook.com/prnewswireasia/
Media Coffee events page: https://en.prnasia.com/blog/media-coffee/

For further information, please contact:

PR Newswire Asia Pacific Marketing Team
+852-2572-8228
asia.marketing@prnasia.com

Photo - https://photos.prnasia.com/prnh/20190423/2443555-1-a
Photo - https://photos.prnasia.com/prnh/20190423/2443555-1-b
Logo - http://photos.prnasia.com/prnh/20160617/8521603993LOGO-d

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami